Sedikit diceritakan olehnya dari hasil studi tiru ke Malaysia beberapa waktu lalu, kawasan karst yang dilindungi oleh negara ternyata juga dibiayai oleh Unesco untuk menjadi destinasi wisata. Regulasi seperti inilah yang ingin dipelajari, agar pengelolaan karts di Kutim dapat dibuat.
“Topografi Malaysia kurang lebih dengan Kutim, karena kita punya goa karst yang bentangannya lebih jauh dan bervariasi. Selain itu karst di Kutim sangat luas wilayahnya,” sebut Kasmidi.
Dengan fakta tersebut, menurutnya sangat layak apabila pengelolaan karst di Kutim juga mendapat perhatian dari Unesco. Selain itu ada taman nasional yang memperbolehkan pembangunan bandara. Tersirat bahwa Wabup berharap hal yang sama di izinkan di Indonesia. (hms15)
