Berita PilihanKaltimRagamWonderful Kutim

Coastal Cleaning Up Pulau Birah-Birahan

245
×

Coastal Cleaning Up Pulau Birah-Birahan

Sebarkan artikel ini

SANGATTA – Gerakan Coastal Clenaing Up Pulau Birah-birahan yang melibatkan anak-anak mahasiswa dan dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Sangatta, dilakukan beberapa minggu lalu. Merupakan upaya untuk meningkatkan kepedulian civitas akademika dalam rangka melestarikan daerah pesisir dan laut di wilayah Kutai Timur, agar menumbuhkan kesadaan seluruh masyarakat dalam berpartipasi mengendalikan pencemaran atau sampah dalam lingkup pesisir.

Kegiatan ini dimotori oleh Progam Studi (Prodi) Ilmu Kelautan yang dipimpin Ketua Prodi yakni Imanuddin S.Pi, M.Si bertujuan agar muncul rasa peduli dan kesadaran aktif dari mahasiswa-mahasiswi menenai pentingnya menjaga nilai-nilau lingkungan laut sebagai kawasan konservasi.

“Coastal Cleaning Up ini berfokus pada bersih-bersih sampah sepanjang garis pantai di pulau birah-birahan yang ada di Kecamatan Sandaran. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Himpunan mahasiswa ilmu kelautan dan budidaya perairan serta Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Nocturnal Ilmu Kelautan dan Budidaya Perairan,” jelasnya.

Lebih jauh Imanuddin mengatakan, dalam penelitian yang dilakukan para peneliti yang berkaitan langsung dengan ilmu kelautan. Hal utama penyebabnya degradasinya, semisal untuk dikawasan Birah-birahan adalah sampah-sampah plastik dan makanan yang berasal dari sisa kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. Dampaknya mempengaruhi ekosistem dari penyu sisik dan penyu hijau, yang menjadikan Birah-birahan sebagai lokasi bertelurnya,” jelas Imanuddin.

Sementara itu Sekretaris Konsentrasi Studi Budidaya Perairan M. Hirwan Wahyudi S.Kel., MP. menerangkan, bahwa mahasiswa-mahasiswi memang diajak untuk terjun langsung dan merasakan bagaimana dampak yang dibawa oleh aktivitas manusia yang berujung pada degradasinya alam lingkungan.

“Selain mendapatkan praktek ilmu kelautan secara langsung, mereka juga ditunjukkan mengenai keadaan alam yang dapat saja sewaktu-waktu rusak. Karena dibiarkan begitu saja sampah menumpuk, tanpa adanya rasa kepedulian kepada pengembangan dan keberlanjutan ekosistem di Birah-birahan,” tegasnya (Arso/Win)