Sementara itu anggota DPRD Kutim lainnya yakni Hepnie Armansyah menyebutkan melihat dana yang diberikan oleh PT. Berau Coal ke kabupaten Berau yang berkisar pada angka USD 16 juta dengan produksi 24 juta metrikton . Sementara di PT. KPC yang pada tahun 2019 lalu memproduksi 56 juta metrikton namun nilai CSR-nya hanya pada angka USD 5 juta.
“Itu dari tahun 2007, dan bahkan sampai hari ini terupdate kabarnya menuju 70 juta metrikton dan CSR-nya tetap. Perbedaan mendasar dengan yang terjadi di Berau inilah yang mau kita kejar. Minimal maunya kita dana CSR perusahaan tersebut dikisaran USD 16 juta lah supaya dapat membantu APBD Kutim,” jelasnya. (Adv)