Cerita Boni hampir sama dengan Joko Trisno, warga Gang Majay, Sangatta Utara. Trisno adalah korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari sebuah perusahaan, meski bukan karena Corona. Namun pamdemi Covid 19 makin menyulitkan Joko untuk beraktivitas mencari penghidupan.
“Saya ini korban PHK pak. Saat ini sangat sulit mencari nafkah karena aktivitas serba dibatasi dan ekonomi mandek. Ya, saya tidak punya penghasilan lagi. Syukur alhamdulillah, saya mendapatkan bantuan dari KPC dan YPPSB. Terima kasih atas bantuanya,” kata Joko.
Joko dan Boni adalah dua dari 233 orang yang pada hari ini mendapatkan paket sembako dari KPC dan YPPSB. Paket sembako ini berisi beras 10 kg, minyak goreng 2 lt, gula 1 kg, mie instan satu dus, telur satu lusin, sarden dan teh satu kotak.
General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) KPC Wawan Setiawan menyatakan, distribusi sembako hari ini merupakan tahap pertama yang dilakukan KPC. Pada tahap pertama ini, KPC berkolaborasi dengan para guru di Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara (YPPSB).
Wawan lebih lanjut menjelaskan, sasaran penerima bantuan KPC dan YPPSB adalah para korban Covid-19 di Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon dan Rantau Pulung. “Mereka yang sebelum Covid-19 berdaya secara ekonomi, tapi sekarang tidak berdaya lagi karena adanya Covid-19,” kata Wawan.
Mereka yang masuk dalam golongan ini adalah penjual pentol di sekolah, tukang jualan keliling, tukang urut (bekam), marbot mashid, ojek pangkalan, supir angkutan umum, tukang cukur rambut, korban PHK, tukang sol sepatu dan lainnya.