Advetorial

Bupati dukung Kutim jadi Kabupaten Pariwisata

125
×

Bupati dukung Kutim jadi Kabupaten Pariwisata

Sebarkan artikel ini
anugerah pariwisata1
Anugerah pariwisata Kutim2
Anugerah pariwisata Kutim1

WARTAKUTIM.co.id, SANGATTA– Strategi pembangunan di Kutai Timur ke depan tidak akan tergantung pada sumber daya alam seperti minyak dan batubara yang tidak bisa diperbaharui . Fokus pengembangan akan diarahkan pada sektor pertanian

dan pariwisata. Kedua sektor  ini menjadi andalan pertumbuhan ekonomi di Kutim.

Bupati Ismunandar berjanji di masa kepemimpinan bersama Wabup Kasmidi Bulang, akan terus memperhatikan sektor pariwisata di Kutim. Dengan adanya berbagai potensi destinasi wisata andalan serta produk home industry lokal yang punya ciri khas ini , sektor pariwisata bisa menjadi kebanggan  ke depan. “ Salah contohnya habitat  buaya badas hitam yang langka di Kecamatan Long Mesangat yang hidupnya bukan ditangkarkan melainkan hidup bebas di habitat aslinya, Goa karst, pantai kenyamukan , Air Terjun Batu lapis, Air terjun Tangga Bidadari di desa Selangkau  Kaliorang, Tanjung  Prancis di desa Sangkima Sangatta Selatan dan masih banyak tempat wisata lainnya.

“Yang utama untuk menggenjot kunjungan pariwisata adalah pembenahan akses menuju lokasi wisata ,” terang Ismunadar.

Hal itu disampaikannya di Malam Anugerah Pariwisata Kutim 2017, di Gedung Serba Guna, Bukit Pelangi, Sangatta. Dihadiri Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Kabupaten Irawansyah, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Syafruddin Pernyata, dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dilingkup Pemkab Kutim serta tamu undangan, Selasa (10/10).

Sementara itu, Kadis Pariwisata Provinsi  Kalimantan Timur (Kaltim) Syafruddin Pernyata menyatakan dukungan bahwa Kutim mempunyai tempat wisata yang lengkap.

Mulai dari Pantai Tanjung Prancis, Pulau Miang, Birah-birahan di Sangkulirang. Tidak salah jika Kutim bisa menyalip kabupaten kota lainnya untuk menjadi kabupaten pariwisata. Dan pemerintah Provinsi terus mendukung itu.

“Kami tengah berjuang menjadikan  Sangkulirang sebagai geopark. Begitu juga buaya badas hitam yang ke depan diharapkan dibuatkan jalur aman agar wisatawan dapat melihat hewan langka tersebut,” tutur  Syafruddin.

Acara Malam Anugerah Pariwisata Kutim 2017 dimeriahkan dengan penampilan peragaan busana batik Kutim Wakaroros, tarian-tarian serta penganugerah pariwisata dalasm beberapa kategori diantaranya  Kebhinekaan Adat Budaya  kepada Ketua Adat Besar kutim Abdal Nanang. Ketegori Menjaga Kelestarian Musik Tradisional kepada Irang Awal, lalu perusahaan peduli pariwisata kepada PT. KPC dan Kategori Komunitas pengiat pariwisata kepada Kawan PETA.

Panitia Rustam Effendi Lubisdari Badan promosi dan pariwisata daerah  melaporkan bahwa acara ini merupakan bentuk perhatian pemerintah Kutim bagi perorangan maupun kelompok yang terus mengembangkan, memperkenalkan dan menjaga tempat wisata.

“Bekerjasama dengan Dinas pariwisata, ini merupakan bentuk apresiasi kepada pengiat pariwisata,” tuturnya.

Dalam acara tersebut,  juga penganugerahan  kepada Hj Encek UR Firgasih yang juga menjabat Wakil Ketua II DPRD Kutim sebagai bunda pariwisata. Pada kesempatan yang sama juga Bupati Ismunandar menyerahkan sertifikat  paten dari Disperindag Kutim kepada enam pengusaha UKM warga. Pertama Roslina untuk produk amplang batu bara, kedua Masriah dengan batik Rantau Pulung, ketiga Salmawati pada amplang rumput laut, keempat Juwita untuk batik ulin, kelima Masniar batik tapak tangan dan terakhir Risdo untuk batik panpan.

Bunda pariwisata Encek UR Firgasih berharap destinasi wisata Kutim bisa semakin dikenal di Nasional hingga Internasional. Mencapainya tentu dibutuhkan campur tangan serta peran serta warga dan pemerintah.

“Dibutuhkan partisipasi warga turut memelihara, menjaga dari gangguan tangan jahil yang merusak. Pemerintah bersama DPRD  mengusahakan  pendanaannya,” terangnya.(hms7)