Regional

Angka Kematian Ternak di Kaltim Masih Tinggi

142
×

Angka Kematian Ternak di Kaltim Masih Tinggi

Sebarkan artikel ini

KolonisapipotongSamarinda ; Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kaltim H Dadang Sudarya mengatakan, saat ini angka kematian ternak di Kaltim dianggap masih tinggi bahkan mencapai dua persen dalam setiap tahunnya. Pihaknya bersama jajaran di tingkat kabupaten dan kota terus berupaya menurunkan angka kematian ternak menjadi 1,5 persen per tahunnya serta meningkatkan populasi ternak sapi di daerah.

Selain itu, diupayakan melalui pelayanan kesehatan hewan ternak yang optimal yanbg dilakukan para penyuluh dan petugas keswan di lapangan maka angka kelahiran dapat ditingkat dari 19 persen menjadi 21 persen setiap tahunnya.

Pada tahun 2012 populasi ternak sapi di Kaltim sebesar 108.648 ekor dan diprediksikan pada tahun 2013 ini mencapai 116.797 ekor. Penyebarannya masing-masing untuk Kabupaten Kutai Kartanegara 25.467 ekor dan Kutai Timur 15.983 ekor serta Kabupaten Paser 15.398 ekor.

Penajam Paser Utara  sekitar 10.879 ekor dan Berau  9.763 ekor. Kutai Barat  sebanyak 6.999 ekor serta Nunukan  7.102 ekor dan Samarinda 3.671 ekor.

Sementara itu untuk Kabupaten Bulungan sekitar 5.387 ekor dan Malinau sebanyak 1.814 ekor. Tarakan 1.683 ekor dan Balikpapan 2.944 ekor, sedangkan Kabupaten Tana Tidung sebanyak 934 ekor serta Bontang 624 ekor.

Diakuinya, kendala perkembangan populasi ternak sapi di Kaltim saat ini yang paling dominan adalah tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging sapi. Sehingga, pemerintah daerah masih  harus mendatangkan sapi potong dari daerah lain.

“Tingginya konsumsi masyarakat terhadap daging sapi yang selalu meningkat setiap tahunnya mengindikasikan mulai meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Disnak Kaltim bersama kabupaten/kota terus berupaya meningkatkan populasi ternak terutama dalam mewujudkan swasembada daging di daerah,” ungkap Dadang Sudarya.(vb/mas)

Sumber : vivaborneo.com