
foto : indonews.com
Jakarta, – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Golongan Karya (Golkar) untuk berkoalisi, agaknya makin besar. Setelah pada Selasa (13/05) lalu Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie bertemu calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo di Pasar Gembrong, Johar Baru, Jakarta Pusat, Ical pada Kamis (15/05) bertandang ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.
Selama kurang lebih satu jam berbincang, Ical yang terlihat ditemani Bendahara Umum Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham, mengadakan konferensi pers. Pada media, Ical membeberkan bahwa maksud kedatangannya ke rumah Putri Bung Karno itu adalah untuk membangun silaturahmi.
“Silaturahmi ini adalah upaya konsolidasi visi ke depan untuk memperbaiki Bangsa. Karena antara golkar dan PDIP ada terdapat kesamaan visi dalam memperbaiki hidup berbangsa ini di masa depan,” kata Ical.
Sinyal koalisi, juga ditunjukkan oleh Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani. Senada dengan Ical, Puan mengatakan bahwa kecocokan soal visi membangun Indonesia antara Golkar dan PDI Perjuangan menjadi dasar yang menguatkan kemungkinan koalisi partai banteng dan partai beringin.
“Insya Allah koalisi antara Golkar dan PDI Perjuangan akan jadi. Kita membuka pintu koalisi sebaik-baiknya demi Indonesia Hebat,” kata Puan.
Dalam kesempatan yang sama, Aburizal Bakrie menegaskan keputusan pribadinya untuk tidak mencalonkan diri menjadi presiden. Namun, kata Ical, rencananya tersebut harus dibincangkan lebih dulu pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar yang rencananya akan dilaksanakan pada 18 Mei 2014 mendatang.
“Saya siap tidak menjadi Capres, tapi perubahan rancana saya ini harus diputuskan di Rapimnas nanti, karena saya awalnya diputuskan sebagai Capres,” papar Ical.
Setelah sebelumnya merapat ke kubu Gerakan Indonesia Raya yang mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden, Aburizal Bakrie yang tak lagi percaya diri untuk mencapreskan dirinya seperti rencana semula, mulai menjajaki PDI Perjuangan. Partai Golkar dalam sejarah politiknya, memang tak pernah memutuskan untuk menjadi oposisi.