Dinas Pertanian dan Peternakan (Disternak) Kutim mengembangkan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin buatan. Dengan istem IB, diharapkan pengembangbiakan sapi di Kutim yang ditargetkan bisa swasembada pada 2015 terwujud.
Kadistanak Kutim Syarifuddin Ginting menerangkan penerapan program IB sudah dimulai pada 2011 lalu, dengan hasil cukup signifikan dengan meningkatnya jumlah populasi sapi yang kini mencapai sekiranya 15 ribu ekor.
“Di kaliorang semula ada seratus dua puluh lima setrau yang diiseminasi, tiga puluh lima diantaranya telah melahirkan sapi. Sedangkan sisanya, kini tengah bunting,” jelas Ginting didampingi Kabid Peternakan Dyah Ratnaningrum, Senin (11/11)
Bercermin keberhasilan pengembangan sapi di Kaliorang yang hampir mencapai 100 persen itu, Syarifuddin Ginting optimis pengembangan ternak sapi di Kutim berhasil. Disebutkan, selain Kaliorang pengembangbiakan sapi juga dilakukan di Rantau Pulung, Muara Wahau dan Kongbeng, serta Long Mesangat namun keduanya mengaku program IB belum maksimal.
“Keberhasilan program IB tergantung petugas yang melaksanakannya karena, saat ini yang memang sudah berpengalaman melakukan IB baru tiga orang sedang petugas lain sedang mengikuti pelatihan, memang cukup berat dan sulit karenanya diperlukan keseriusan,” terang Dyah Ratnaningrum seraya menambah dengan IB akan didapat bibit unggul.
Baik Syarifuddin maupun Dyah sama-sama mengakui, pengalaman petugas IB belum banyak sehingga kegagalan bisa terjadi. Namun, bercermin dengan kemampuan petugas IB di Kaliorang, keduanya optimis program IB berhasil.
“Selain meningkatkan kelahiran, tujuan lain IB adalah untuk meningkatkan genetiknya supaya kembali murni, di Sinosari Kabupaten Malang, sapi yang terlahir melalui program IB ada yang beratnya hingga lima ratus kilogram,” kata Dyah.(WK-03)