Ibnu Sulistyono yang pernah menjabat sebagai Kepala Stasiun BMKG Banjarmasin menyebutkan, titik hotspot untuk Provinsi Kaltim paling banyak terjadi di Kutai Kartanegara. Diikuti oleh Kutai Barat, Berau, lalu selanjutnya Kutai Timur. Selebihnya untuk Kabupaten/Kota di Kaltim titik hotspotnya terbilang rendah semua.
“Hotspot di Kaltim secara keseluruhan pada 24 Agustus 2019 ada 723 titik, namun untuk titik hotspot terbanyak di Indonesia diduduki oleh Kalimantan Barat dan diikuti oleh Riau. Untuk Kaltim sendiri terlihat angin melaju ke wilayah Berau di arah Timur laut. Wilayah Jawa dan Sumatera saat ini sudah pada tingkat kekeringan ekstrim,” terangnya saat menjelaskan prakiraan cuaca di musim kemarau. (Arso)