KPC Gelar Halal Bihala dengan Mitra Dampingan
Sangatta, wartakutim.com – Wakil Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman meminta para mitra dampingan PT Kaltim Prima Coal (KPC), agar tidak menyia-nyiakan program pemberdayaan yang dilakukan perusahaan. Sebab menurut Ardiansyah, program pemberdayaan memiliki peran besar dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan daerah Kutai Timur.
“Program pemberdayaan yang dilakukan KPC, jangan sampai berlalu begitu saja, tanpa ada hasil. Mari kita manfaatkan dengan baik, karena terbukti program pemberdayaan bisa meningkatkan perekonomian,” kata Ardiansyah di depan para kader dan mitra dampingan program pemberdayaan masyarakat KPC, pada acara Halal Bihalal, Selasa (12/8), di Hotel Victoria, Sangatta.
Sementara kepada KPC, Ardiansyah menyampaikan ucapan terima kasih karena telah terlibat dalam pemberdayaan masyarakat Kutai Timur. “Atas nama pemerintah, saya menyampaikan ucapan terima kasih, karena salah satu kepedulian KPC adalah pemberdayaan masyarakat. Manfaatnya banyak sekali. Ini luar biasa, mudah-mudahan ini terus menjadi bagian dari pembangunan Kutai Timur,” kata Ardiansyah.
Acara Halal Bihalal yang digelar KPC ini, menghadirkan mitra binaan dan kader dari program UKM, kesehatan, pendidikan, agribisnis, konservasi alam dan budaya, peningkatan infrastruktur serta program peningkatan kapasitas pemerintah desa.
Salah seorang kader lingkungan, Andika Yohantoro, Ketua Remaja Kreatif Peduli Lingkungan (RKPL) mengatakan kebanggaannya bisa menjadi salah satu kader pemberdayaan masyarakat KPC. Andika menyampaikan kilas balik perjalanan usaha mereka dalam forum itu, yang dikemas dalam acara talk show.
“Awalnya kami adalah kumpulan Remaja Masjid Al Ihtihad di Gang Rejeki. Kami melihat begitu banyak orang membuang sampah di jalan. Lalu bersama teman-teman disepakati untuk merambah jasa pengelolaan sampah. Dari kepedulian kami ini, KPC melirik dan membina kami sehingga saat ini,” kata Andika.
RKPL dipercayakan KPC mengelola Composing Training Center (CTC) dengan wilayah pengolahan sampah perumahan di komplek GPL Munthe. Sampah plastic dari rumah tangga dibuatkan system bank sampah oleh RKPL, sementara sampah organic diolah menjadi kompos. CTC mampu menghasilkan 4 ton pupuk kompos per bulan, sehingga omset RKPL telah mencapai Rp 25 juta per bulan.
Pengalaman senada disampaikan Sarjono, pelaku usaha Sablon dari CV Primalindo. Kepercayaan dan dukungan yang diberikan KPC berupa bantuan modal saat awal memulai usaha, dimanfaatkan dengan baik. Saat ini usaha sablon miliknya telah berkembang pesat di Kota Sangatta.
Chief Operating Officer (COO) KPC R. Utoro menyampaikan dukungan atas usaha yang dilakukan pada mitra KPC. Bahkan Utoro ingin langsung mengawal program-program pemberdayaan masyarakat sekita KPC. “Saya akan kawal program-program pemberdayaan masyarakat di sekitar KPC, agar program-program ini lebih memberikan manfaat kepada masyarakat kebanyakan,” kata Utoro.
Utoro menambahkan, selain program CSR, pihaknya mendorong karyawan agar melakukan pendampingan kepada masyarakat. “Karyawan KPC kami dorong agar memiliki kepedulian dalam bidang pendidikan. Hal ini sudah banyak yang dilakukan terhadap sekolah-sekolah sekitar tambang melalui kegiatan Ikatan Alumni Mengajar,” kata Utoro.
Dalam program Alumni Mengajar ini, ada program peningkatan kompetensi siswa serta teknologi terapan. “Kita harapkan dengan pendidikan yang baik, bisa memutus mata rantai kemiskinan, karena semakin baik pendidikan tentunnya peluang berusaha atau berkarya di Kutai Timur akan lebih besar,” kata Utoro.
Pada acara Halal Bihalal itu, telah tampil 5 orang kader dan mitra dampingan yang membagikan pengalaman mereka selama proses pendampingan. Mereka adalah Jusmiati, Koordinator Kader Pengawas Minum Obat TB, Ibu Dina, kader Ekowisata Kabojaya dan unit simpan pinjam Swarga Bara dan Juliarmi, kader juru pemantau jentik (Jumantik) Bengalon. Berikut Andika dan Sarjono.(*)