Tahun Ini 218 Orang Kutim Terjangkit DBD, Satu Meninggal

SANGATTA . Penyakit Demam Berdarah tahun ini meraja lela di Kutim. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, hingga September 2013, Sebanyak 218 orang terjankit DBD (Demam Berdarah). Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 102 kasus DBD. Bahkan satu orang dilaporkan meninggal, karena terlambat dibawa ke rumah sakit.

“Satu korban meninggal karena DBD di Kecamatan Kongbeng. Penyebabnya bukan karena tidak ditangani, namun dari pihak keluarga korban lambat membawanya berobat. Saat kondisinya sudah parah, baru dibawa ke puskesmas, jadi saat diberikan pertolongan korban meninggal dunia,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kutim Aisyah.

Dia menerangkan, daerah tertinggi penyebaran DBD berada di Kecamatan Sangatta Utara dengan 113 kasus.Kemudian disusul Kecamatan Bengalon 61 kasus, Sangatta Selatan 18 kasus, Muara Wahau (I) 11 kasus, Kongbeng 7 kasus, Telen 3 kasus, Kaliorang 2 kasus, serta Sangkulirang dan Rantau Pulung dengan 1 kasus.

“Tingginya jumlah kasus DBD di wilayah ini (Sangatta Utara, Red.) dikarenakan karakteristik nyamuk aedes aegypty yang suka hidup di daerah padat pemukiman. Dimana nyamuk ini berkembang biak pada genangan air yang bersih,” jelasnya.

Untuk meminimalisir bertambahnya jumlah kasus DBD di Kutim, lanjut Aisyah pihaknya terus melakukan berbagai langkah. Diantaranya, dengan memaksimalkan peranan kader juru pemantau jentik (jumantik) yang terdapat di setiap RT yang mengajak warga aktif melaksanakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Sebab, pemberantasan nyamuk pembawa bibit penyakit DBD, tidak hanya dilakukan dengan metode foging (pengasapan) saja. Namun juga perlu dilakukan dengan melaksanakan program 3 M yakni menutup tempat-tempat yang dapat menyimpan air, kemudian mengobatinya dengan bubuk abate dan menimbun kaleng atau wadah yang tidak digunakan.

“Sebenarnya, dukungan masyarakat dengan aktif melakukan 3 M lah yang menjadi kunci dalam menanggulangi meningkatnya kasus DBD. Sebab, foging yang kami lakukan hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Tapi kalau 3 M dilaksanakan, akan memutus perkembangbiakan nyamuk DBD,” jelas Aisyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.