Wartakutim.co.id, Sangatta – Peluang pengembangan sapi cukup besar, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tersedianya sapi bakalan dalam jumlah besar dan mutu yang relatif baik, tersedianya pakan ternak dalam jumlah cukup, tersedianya lahan pangonan, relatif mudahnya akses pemasaran, keterampilan petani yang memadai, sosial budaya yang menunjang dan adanya dukungan baik dari pihak swasta atau pemerintah.
Tak salah jika Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur Dyah Ratnaningrum mendukung upaya pengembangan ternak sapi secara mandiri di masyarakat.
“Rantau Pulung dan Kaubun adalah dua kecamatan yang akan menjadi percontohan pengembangan ternak sapi mandiri. mengingat masyarakatnya sudah banyak yang mengembangkan ternak sapi,” jelas wanita berjilbab ini pada Senin (3/7/2023).
Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian dalam arti luas. Dengan adanya reorientasi kebijakan pembangunan maka pembangunan pertanian perlu melakukan pendekatan yang menyeluruh dan integratif dengan sub sektor yang lain dalam naungan sektor perternakan.
“DTPHP jelas akan memberikan dukungan dalam bentuk pemberia benih pakan berkualitas yakni pakchong dan gama omami bagi sapi yang diternakkan warga,” tukas Diah.
Lebih jauh Kadis TPHP menyebutkan target jangka panjang mensupport peternak di dua kecamatan yang dijadikan percontohan, adalah menjadikan sapi sebagai penggerek nilai ekonomi masyarakat setempat.
“Termasuk memberikan bantuan alat pencacah rumput untuk makan ternak, serta mengupayakan pemberian inseminasi buatan (IB) guna menambah populasi ternak. Serta informasi bagi peternak dalam pemanfaatan air seni dan kotoran sapi sebagai pupuk organik untuk menambah nilai ekonomisnya,” jelasnya. (Wal/adv)