Berita

Wabup Inginkan Dukungan Pengusaha dan ASN Menguatkan BAZNAS Kutai Timur

487
×

Wabup Inginkan Dukungan Pengusaha dan ASN Menguatkan BAZNAS Kutai Timur

Sebarkan artikel ini

WARTAKUTIM.CO.ID,SANGATTA – Zakat, sebagai salah satu pilar utama dalam ajaran Islam, membutuhkan kontribusi setiap Muslim yang memenuhi syarat. Lebih dari sekadar pematuhan atas perintah Allâh Subhanahu wa Ta’ala, zakat memiliki tujuan mendalam, termasuk pembersihan harta, peneguhan spiritualitas, dan berbagi dengan sesama yang membutuhkan.

Dalam konteks ini, Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang, mendorong para pengusaha Muslim dan perusahaan swasta di wilayah tersebut untuk berpartisipasi aktif dalam membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kutai Timur. Kasmidi Bulang menekankan bahwa zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sarana untuk membersihkan harta pribadi serta memberikan bantuan kepada sesama yang membutuhkan.

“Bagi karyawan swasta, manajemen perusahaan akan melakukan koordinasi untuk menyalurkan zakat,” kata Wakil Bupati Kasmidi Bulang kepada media beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), pemotongan zakat selama dua bulan terakhir tidak dilakukan akibat kendala dalam Peraturan Bupati (Perbub). Namun, dengan perbaikan yang dilakukan pada Perbub tersebut, pemotongan zakat ASN akan kembali diberlakukan untuk menjaga kelancaran kontribusi zakat.

Ketua Baznas Kutai Timur, Masnif Sofyan, mengungkapkan bahwa selama dua bulan terakhir, bank tidak melakukan pemotongan zakat dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di pemkab Kutai Timur. Dampak dari hal ini adalah penurunan pendapatan Baznas sekitar Rp600 juta.

“Dalam sebulan, sumbangan zakat dari ASN mencapai sekitar Rp300 juta lebih. Namun, dengan pemotongan zakat termasuk dari pendapatan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP), potensi pendapatan akan meningkat. Nilai TPP lebih besar dari gaji, sehingga kontribusi zakat dari TPP jauh lebih besar,” terang Masnif.

Dia menambahkan bahwa jika pemotongan zakat kembali diaktifkan, potensi sumbangan zakat dari ASN di Kutai Timur bisa mencapai lebih dari Rp8 miliar. Dalam perhitungan lebih mendalam, jika pendapatan zakat dari karyawan perusahaan juga diperhitungkan, potensi sumbangan zakat di wilayah ini bahkan dapat mencapai angka Rp15-16 miliar.

Masnif juga menekankan upaya Baznas dalam meningkatkan pendapatan zakat dari perusahaan. Kini, pihaknya aktif mengadakan pertemuan dengan manajemen perusahaan untuk mendorong partisipasi karyawan dalam membayar zakat. Dengan dukungan dari pimpinan perusahaan, motivasi karyawan untuk memberikan sumbangan akan semakin kuat.

“Kami percaya bahwa pengumpulan zakat dari karyawan akan semakin berdampak signifikan di masa depan,” tutupnya. (ADV)