Berita

Tantangan Infrastruktur di Daerah Perbatasan Kutim, Sengketa dengan KPC Memengaruhi Pasokan Air dan Listrik

477
×

Tantangan Infrastruktur di Daerah Perbatasan Kutim, Sengketa dengan KPC Memengaruhi Pasokan Air dan Listrik

Sebarkan artikel ini

WARTAKUTIM.CO.ID,SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Sayid Anjas, menyoroti tantangan serius dalam pasokan air dan listrik di daerah yang berbatasan dengan kawasan hijau Kaltim Prima Coal (KPC). Anjas menekankan bahwa sengketa batasan wilayah antara beberapa daerah dengan KPC menjadi hambatan utama dalam upaya menyediakan infrastruktur dasar seperti air bersih dan listrik.

“KPC enggan memberikan bantuan karena dianggap sebagai bantuan ilegal dalam konteks sengketa yang berjalan,” ujar Sayid Anjas pada Senin (13/11/2023). Konflik tersebut telah mempengaruhi daerah seperti Kampung Makasar di Telaga Batu Arang, Kabo, dan Bukit Kahyangan Batu Putih, yang masih menunggu proses pembebasan oleh KPC dan belum terjangkau oleh pasokan listrik.

Meskipun demikian, Anjas menyoroti potensi penggunaan tenaga surya sebagai alternatif. Namun, ia mengakui bahwa solusi tersebut tidak cukup memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga yang lebih luas. “Saat ini, solusi terbaik mungkin datang dari PLN dengan menggunakan energi tenaga surya untuk lampu. Namun, masyarakat setempat juga membutuhkan perangkat elektronik yang lebih besar seperti kulkas dan mesin cuci, yang belum terpenuhi,” jelas Anjas.

Tantangan infrastruktur dasar di daerah perbatasan menjadi sorotan utama, di mana konflik batasan wilayah antara daerah dan perusahaan konservasi seperti KPC berdampak pada akses masyarakat terhadap kebutuhan dasar seperti air bersih dan listrik. Menyelesaikan sengketa batasan wilayah antara beberapa daerah dengan KPC dianggap sebagai langkah kunci untuk meningkatkan akses infrastruktur dasar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. (Adv)